Rabu, 29 Juli 2009

Bank Desa Penggerak Ekonomi Rakyat

Oleh : Mahiruddin Siregar


(Tumpukan Uang.jpg, images.google.co.id, 3.bp.blogspot.com/../s320/..)

Setiap kali kita tanyakan kepada pedagang kecil, kenapa usahanya tidak maju-maju, jawabannya adalah kurang modal. Petani juga tidak mampu meningkatkan hasil buminya karena tidak punya modal yang cukup untuk intensifikasi atau ekstensifikasi usahanya. Nelayan pun demikian, mereka tidak mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan, karena kurang modal untuk dapat menjelajahi samudera lebih jauh ketengah, dimana terdapat lebih banyak ikan.

Karena kekurangan modal, rakyat kecil yang nota bene adalah bagian terbesar penduduk negeri ini, hanya dapat hidup pas-pasan dan malah serba kekurangan. Tak mampu meningkatkan taraf hidup, tidak punya akses untuk pendidikan dan pengobatan yang masih cukup mahal. Sehingga mereka tetap dalam kebodohan, kemiskinan dan kurang sehat.

Sudah saatnya mereka diberdayakan, mereka harus menjadi subjek pembangunan bukan hanya sebagai objek pembangunan dan menjadi beban melulu bagi negara.

Lalu apa yang harus kita lakukan ?

Pertama harus dibangun beberapa Bank Desa guna memberikan kredit lunak dengan syarat yang semudah-mudahnya dan ongkos yang seringan mungkin.

Bank Desa harus dapat berfungsi lebih dari sekedar pemberi pinjaman saja, tetapi harus proaktif membina dan membimbing mereka agar penggunaan modal berjalan seoptimal mungkin. Karyawan Bank Desa harus lebih banyak waktunya bersama nasabah, bukan menunggu dikantor Bank.

Untuk memudahkan penyaluran, pengawasan dan pengembalian kredit, para nasabah dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan jenis usaha dan tempat tinggal masing-masing.
Dari setiap kelompok dipilih seorang koordinator, yang akan dimintakan bantuannya untuk melancarkan tugas Bank, jika memungkinkan kepadanya dapat diberikan imbalan seadanya.

Para pedagang kecil biasanya sangat membutuhkan kecukupan modal kerja untuk persediaan barang dagangan, transportasi dan sewa tempat yang aman dan nyaman.

Para petani membutuhkan modal untuk sewa lahan, bibit, pupuk, anti hama, sewa peralatan pertanian, biaya pasca panen,dll.

Para nelayan butuh modal berupa pengadaan kapal ikan modern, peralatan penangkap ikan
yang juga modern, bahan bakar minyak, alat pengawet ikan agar tetap segar, dll.

Begitu juga para peternak, pengusaha ikan air tawar, pengrajin, dll.........semuanya membutuhkan modal sesuai dengan bidang usaha masing-masing.

Kebutuhan modal untuk semua kelompok usaha tersebut diatas, harus dapat dipenuhi oleh Bank Desa, sehingga hasil produk mereka dapat meningkat dari tahun ketahun, dengan demikian mereka akan mampu meningkatkan taraf hidupnya dan mampu mengecap pendidikan yang lebih tinggi, mampu berobat kerumah sakit dan puskesmas sehingga mereka menjadi sehat jasmani dan rohani.

Dan yang terpenting mereka mampu bayar pajak untuk membiayai jalannya pemerintahan negara.

Selamat datang masa kejayaan, dan tersenyumlah Indonesia ku..........!!!!


Selasa, 28 Juli 2009

Mengejar Mimpi Indonesia

Oleh : Mahiruddin Siregar


(Peta Indonesia, by : m0812300275, www.flickr.com)

Sesuai dengan pembukaan UUD 45 disebutkan bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sesungguhnya itulah cita-cita kemerdekaan kita atau itulah mimpi-mimpi Indonesia yang diperjuangkan oleh para founding father kita.

Rakyat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, ternyata belum juga tercapai secara penuh setelah lebih 6 dasa warsa kita menyatakan kemerdekaan.

Kita belum bisa merdeka secara ekonomi, belum bisa berdaulat penuh terhadap cabang-cabang produksi dan kekayaan alam yang kita miliki, juga persatuan kita pun masih sangat rawan akibat kesenjangan sosial.

Kalau dirunut kebelakang, itu semua terjadi karena belum tercapainya kemakmuran yang merata diseluruh pelosok negeri.

Untuk mengejar mimpi-mimpi tersebut diatas diperlukan terobosan dan paradigma baru dalam pembangunan Indonesia kedepan.

Pada dasarnya kita adalah negara agraris, maka perlu ditingkatkan usaha agro-bisnis.
Tetapi harus juga menjaga lingkungan agar hutan trofis kita jangan sampai rusak, maka potensi pohon aren sebagai pengganti hutan yang rusak, sangatlah tepat, dan untuk mengolah hasil aren diperlukan pembangunan pabrik-pabrik gula dan pabrik-pabrik bio-ethanol yang berbahan baku nira aren.

Pohon kelapa juga perlu ditanam disepanjang pantai-pantai Indonesia untuk mencukupi keperluan akan minyak goreng dan produk ikutannya.

Potensi kekayaan laut kita sangat besar, dan belum diusahakan secara optimal, sehingga banyak dicuri oleh nelayan asing.
Para nelayan kita masih sangat tradisional dan jauh dari kemampuan bersaing dengan nelayan asing, karena mereka tidak punya kapal dan peralatan menangkap ikan yang maju dan modern. Maka perlu ditingkatkan kemampuan nelayan dan perusahaan perikanan kita untuk dapat mengolah hasil laut kita, sehingga dapat menambah devisa negara, dengan meremajakan kapal ikan dan perlatan lainnya secara modern.

Untuk mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat akan produk siap pakai, kita harus memperbanyak membangun manufaktur terutama yang berbasis pertanian, peternakan dan perikanan.
Hal ini untuk peningkatan nilai tambah produk kita, agar tidak lagi kita hanya mengekspor bahan mentah saja, tetapi harus mampu menghasilkan bahan jadi untuk diekspor atau minimal untuk dipakai sendiri, agar terhindar dari ketergantungan kepada barang impor.

Sudah saatnya semua kekayaan tambang kita dapat kita olah sendiri, sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia.

Untuk mepertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, perlu mengutamakan kemajuan rakyat digaris terdepan atau daerah perbatasan. Semua pulau-pulau digaris depan harus dihidupkan, jangan dibiarkan kosong, kalau tidak mau bernasib sama dengan Sipadan dan Ligitan.

Kita punya pulau-pulau sebanyak kurang lebih 10.000 pulau, alangkah baiknya kalau semua pulau itu dapat dihuni oleh manusia dengan menciptakan kehidupan disana antara lain sebagai kampung-kampung nelayan, tempat industri pengolahan hasil laut, tempat wisata bahari, pangkalan angkatan laut, dll.

Masih banyak cara untuk menjemput mimpi-mimpi Indonesia, ayo singsingkan lengan baju dan mulai bekerja..................!!!


Minggu, 26 Juli 2009

Mimpi Indonesia Buyar Karena Ulah Teroris ?

Oleh : Mahiruddin Siregar

Tidak boleh. Justru kalau mimpi Indonesia benar terwujud, dengan sendirinya teroris akan menghilang dari bumi Indonesia.

Salah satu mimpi Indonesia adalah "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga kemakmuran merata keseluruh pelosok negeri"

Jika cita-cita itu tercapai maka benih teroris dalam negeri akan mati sebelum tumbuh.

Tetapi dengan adanya kepincangan kemakmuran, ketidak adilan sosial terjadi dimana-mana, mengakibatkan keadaan yang saling tidak percaya dan mempercayai diantara individu dan kelompok masyarakat. Yang miskin tidak percaya kepada yang kaya, yang kuat tidak peduli kepada yang lemah, yang ada gap kehidupan yang menganga lebar.

Karena tidak punya keteladanan, maka pemimpin tidak pernah dipatuhi secara ikhlas, kalau pun taat, itu hanya karena takut terjerat hukum.

Rakyat terus menunggu dan menanti turunnya Sang Ratu Adil.

Jika diantara remaja dan pemuda kita ada yang punya semangat tinggi dalam idealisme dan keagamaan, namun ilmu mereka masih sangat sempit dan akses untuk keluasan ilmu tidak tercapai akibat keterbatasan biaya karena mereka adalah anak-anak yang terpinggirkan secara ekonomi. Meraka tidak punya pekerjaan yang menjanjikan kemakmuran, kecuali hanya sekedar menyambung hidup saja, mereka inilah yang sangat potensial bagi tumbuhnya bibit-bibit teroris.

Jika kepada mereka datang seseorang yang baik, alim dan santun, peduli dan suka membantu, maka mereka sangat cepat tertarik dan dengan rela bersedia menjadi pengikut sang idola baru itu.

Janji-janji surga ditiupkan berdasarkan potongan ayat-ayat suci dan nyambung dengan pengetahuan mereka yang masih sempit itu, musuh bersama ditunjukkan yang juga sesuai dengan penglihatan dan pemikiran mereka, musuh itu adalah negara, atau kelompok yang secara sadar kehidupan dan tingkah lakunya selama ini sangat menyakiti hati mereka.

Maka pepatah "Sekali berarti, sesudah itu mati" menjadi cita-cita mereka. Mereka rindu dan selalu mencari kesempatan untuk meledakkan diri bersama bom ditempat dan sasaran yang menurut mereka banyak didiami musuh. Bom jihad menurut versi mereka. Dan surga pun telah menunggu.

Jadi, selain pengamanan yang harus terus menerus dilakukan oleh aparat dan masyarakat untuk mengamati dan menghambat pergerakan gembong teroris, juga sangat perlu dan mendesak kita semua terutama pemerintah, untuk mewujudkan mimpi-mimpi Indonesia, sebagai negeri yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya, yang berkemakmuran yang merata keseluruh pelosok negeri, yang memberikan akses pendidikan secara cuma-cuma kepada anak-anak yang tidak mampu, yang menyediakan lapangan pekerjaan yang wajar kepada seluruh anak bangsa, maka yakinlah bibit teroris akan mati dengan sendirinya.

Ayo, wujudkan mimpi Indonesia, secepatnya.

Senin, 20 Juli 2009

Mimpi adalah Doa

Oleh : Mahiruddin Siregar


Bahwa mimpi, impian atau visi untuk perbaikan hidup kedepan, sesungguhnya secara religi merupakan sebuah doa atau permintaan ke haribaan Tuhan Yang Maha Memberi.

Allah SWT tidak suka kepada hamba Nya yang enggan berdoa, karena itu adalah pertanda kesombongan.

Agar doa terkabul, disyaratkan agar kita mempersiapkan diri untuk pantas atau patut menerima apa yang diminta tersebut, hanya dengan kepantasan itu Allah berkenan mengabulkan Nya.

Setelah doa atau permintaan terkabul, maka kita wajib bersyukur, dengan cara memelihara dan menjaga dengan baik pemberian tersebut, karena hakikatnya pemberian itu adalah rahmat yang merupakan amanah pula dari Sang Pemberi yang wajib kita jalankan.

Dan kalau doa belum dikabulkan kita harus bersabar, dan tidak boleh kita kapok atau bosan berdoa, berdoa dan berdoa lah terus, karena Allah Maha Mendengar.

Implementasinya dalam kehidupan kita, kita selalu dituntut memiliki visi, dan merencanakan dan menjalankan misi-misi yang tepat untuk tercapainya visi tersebut, dan kalau sudah visi terwujud, hasilnya harus dipersembahkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dan dipelihara secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Kalau visi belum terwujud jangan pernah putus asa, lakukan terus terobosan dan cara-cara baru yang lebih tepat dan sesuai, sehingga mimpi-mimpi benar-benar terwujud.

Selamat bermimpi Indonesia.

Note : Foto diatas adalah "berdoa anak kecil" by tajulrijalannur_optimist, www.flickr.com, 2966271942_2e6133ce5a_m.jpg

Sabtu, 18 Juli 2009

Jakarta, kenapa meledak lagi ?

Oleh : Mahiruddin Siregar

Jumat pagi 17 Juli 2009, masyarakat dikejutkan lagi dengan tragedi teror bom JW Marriott kedua kalinya setelah pada thn 2003 hotel ini dilanda bom juga. Bahkan kali ini didahului oleh ledakan di hotel Ritz Carlton, yang letaknya berseberangan. Korban tewas 9 orang dan luka 55 orang.

Indonesia pun kembali berduka, Indonesia menanggung malu lagi ditengah pergaulan dunia.

Bermacam analisa dan opini publik berseliweran, ada yang menuduh bahwa yang bertanggung jawab masih kelompok JI dan Nurdin Top cs, dimana katanya terlalu banyak anggota teror JI yang telah bebas karena hukumannya sudah selesai, dan kemungkinan mereka masih dendam.
Adapula yang mengkaitkan dengan pilpres, dan ada lagi yang menghubungkan dengan rencana untuk menggagalkan kedatangan Manchester United (MU) ke Indonesia. Semua opini boleh saja berkembang, tetapi yang paling kita tunggu adalah hasil pengusutan kepolisian, mudah-mudahan jawabannya bisa kita dapatkan secepat mungkin.

Ada yang sangat mengganggu akibat teror kali ini, bermula dari pidato presidan SBY, yang terlalu emosional, dan terlanjur memaparkan temuan intelijen pada saat menjelang pilpres yang lalu, dimana ada rencana revolusi kalau SBY terpilih lagi, latihan teroris yang menjadikan foto SBY jadi sasaran tembak, rencana menduduki KPU, rencana menggagalkan pelantikan presiden kalau SBY terpilih lagi, dll.

Maka jadilah teror bom kali ini menjadi ajang polemik, wapres JK yang juga salah satu capres menyangkal hal itu, kalau berkaitan dengan pilpres, berarti otak teror JK atau Megawati dong, katanya. Itu tidak benar lanjutnya, yang benar polisi dan BIN terlalu fokus dalam pengamanan pilpres, sehingga kebobolan lagi dalam penanganan teroris.

Lain lagi dengan ibu Megawati yang juga salah seorang capres, dengan tegas mengharapkan agar masalah teror ini jangan dipolitisir.

Begitu juga pak Prabowo sebagai cawapres Megawati, beliau juga tidak sependapat kalau teror ini berkaitan dengan pilpres. Dia mengatakan bahwa teroris adalah musuh kita bersama, dia tidak pernah berniat melakukan teror, malah kalau perlu dia ingin menemui presiden SBY untuk berpartisipasi membasmi gerakan teroris tersebut.

Saya rasa kita semua berharap agar temuan intelijen seperti diatas tidak jadi kenyataan, kita lebih berharap agar pelakunya masih kelompok lama yaitu Nurdin Top cs, karena kalau meluas ke kelompok lain, apalagi ada hubungannya dengan pilpres, maka urusannya pasti semakin ruwet dan akan berkembang kemana-mana.

Sekarang kita ingin membahas akibat kejadian tersebut terhadap kehidupan kita kedepan, terutama dalam hal rasa aman dan ekonomi yang terganggu. Rasa aman tentu akan terganggu dan wasa-was akan terjadi teror lagi akan terus menghantui. Tetapi biasanya kalau sudah kejadian, pengamanan akan lebih ketat.

Yang sering membuat ketakutan berlebihan adalah kegemaran kita untuk membesar-besarkan nya dalam hal kemerosotan ekonomi, nilai tukar rupiah langsung anjlok, harga saham dipasar modal juga runtuh, para investor lari, dunia akan mengucilkan kita, dll.

Antisipasi kedepan agar ketakutan tersebut tidak lagi terjadi dikemudian hari, disamping pihak keamanan harus dapat mencegah terjadinya kembali teror, juga pemerintah dan pegusaha kita harus segera mewujudkan mimpi-mimpi Indonesia, agar kita mandiri dan berdaulat dalam politik, ekonomi dan kebudayaan.

Jangan lagi kita tergantung dengan luar negeri terutama Amerika Serikat. Selama ini keuangan dan ekonomi kita sangat tergantung kpd asing, rupiah sangat tergantung dengan dollar, IHSG sangat tergantung dengan investor asing.

Sudah saatnya kita buktikan kecintaan kepada Indonesia.

Saatnya kita lebih cinta rupiah daripada valuta asing, para pengusaha harusnya lebih cinta bank nasional daripada bank asing tempat menyimpan uangnya, investor lokal seharusnya lebih senang berinvestasi di pasar modal kita daripada di pasar modal asing.

Kalau bukan kita yang menyayangi bangsa dan negara kita, siapa lagi yang diharapkan ??

Selasa, 14 Juli 2009

Nyiur Melambai Punya Potensi Besar

Oleh : Mahiruddin Siregar

(Gbr kebun kelapa, image search yahoo.com, www.flickr.com/
photos/duyzdinge/3292322849/ )

Negeri kita ini dikenal sebagai negeri pulau kelapa, yang amat subur sejak dulu kala. Itu bukan hanya dalam lagu, tetapi memang kenyataan, tengoklah sepanjang pantai, anda akan melihat nyiur melambai, yang tumbuh subur tanpa ditanam oleh tangan manusia, tetapi deburan ombak samudera lah yang berbaik hati menanamnya, kemudian manfaatnya dinikmati oleh manusia.

Jika manusia kreatif Indonesia mau menanam kelapa disepanjang pantai-pantai yang belum terjamah, maka dapat dibayangkan betapa luasnya kebun kelapa baru yang dapat dimanfaatkan untuk menambah devisa negara.

Sebagaimana aren, kelapa juga merupakan tanaman serba guna. Yang paling komersial selama ini adalah hasil kopra untuk diolah menjadi minyak goreng. Setelah ditemukannya sawit sebagai bahan minyak goreng yang lebih
menguntungkan, maka kopra mulai ditinggalkan. Tetapi dibeberapa daerah di Sulawesi, kopra masih tetap dikembangkan, dan ternyata masih cukup laku, apalagi kedepan hasil cpo kelapa sawit akan semakin banyak terbagi untuk keperluan bio-solar, maka kopra akan lebih banyak dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat.

Seperti halnya nira aren, tentunya nira kelapa juga dapat diolah menjadi bahan bakar bio-ethanol, sehingga kebutuhan akan kelapa semakin tinggi, dengan demikian dalam 5 atau 10 tahun kedepan satu lagi mimpi Indonesia akan terwujud lewat budi daya pohon kelapa.

Senin, 13 Juli 2009

Pabrik Bio-ethanol Dari Aren

Oleh : Mahiruddin Siregar


Salah satu hasil dari pohon aren adalah ethanol.

Dengan membangun beberapa pabrik bio-ethanol untuk menampung hasil jutaan hektar kebun aren tentunya sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, sekaligus meningkatkan ekonomi rakyat yang bergerak dalam bidang agro-bisnis pohon aren.

Pabrik bio-ethanol dapat dibangun dalam skala kecil untuk kelompok petani keluarga, dan pabrik dalam skala besar untuk kelompok perusahaan perkebunan besar.

Aren bersama bahan bakar nabati lainnya yang dapat diproduksi dari hasil tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia seperti : sawit, tebu, jagung, singkong, jarak pagar, dll, maka diharapkan Indonesia akan kembali menjadi penghasil utama energi dunia.

Pabrik bio-ethanol dari aren bisa jadi andalan devisa negara, sehingga dalam 5 sampai 10 tahun kedepan mimpi Indonesia untuk kembali berjaya disektor energi akan terwujud.

Notes : Gbr pabrik ethanol, image search Google.co.id, www.inilah.com/data/berita/foto/13074.jpg

Pabrik Gula Kristal Dari Aren

Oleh : Mahiruddin Siregar


Selama ini pabrik gula yang kita miliki semuanya berbahan baku dari tebu, kebanyakan sudah tua maklum peninggalan zaman penjajahan, sehingga produksi gula kita dari tahun ketahun semakin menurun, tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga kita harus terus menerus impor gula.

Menurut penelitian, hasil rendemen gula aren jauh lebih tinggi dari pada gula tebu, dan perkebunan tebu kita selama ini sebenarnya kebanyakan menempati areal persawahan, sehingga dapat mengganggu ketahanan pangan nasional.

Saatnya kita ganti haluan dengan membangun banyak pabrik gula yang berbahan baku aren.

Kita butuh puluhan pabrik untuk menampung hasil jutaan hektar kebun aren kita, dalam 5 sampai 10 tahun kedepan, sehingga kita dapat mencukupi kebutuhan gula nasional, kalau perlu kita dapat mengekspor kelebihannya.

Maka mimpi Indonesia untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan gula untuk rakyatnya akan jadi kenyataan.

Notes : Gbr pabrik gula, image search Google.co.id, V3ist.files.wordpress.com/2008/06/img_3729.jpg

Kebun Aren Menampung Banyak Tenaga Kerja

Oleh : Mahiruddin Siregar


Kenyataan menunjukkan bahwa +/- 40 % penduduk Indonesia berada dalam sektor pertanian.

Perkebunan Aren dalam skala besar tentunya akan sangat berperan besar untuk mengurangi tingkat pengangguran.

Oleh sebab itu sangat ditunggu keberanian investor untuk menanamkan modalnya pada perkebunan aren.

Jika dibandingkan dengan perkebunan sawit, mencari lahan kebun aren jauh lebih mudah, karena aren dapat tumbuh berdampingan dengan tumbuhan lain. sehingga para investor lebih mudah mendapatkannya. Apalagi kalau pemerintah ikut mempermudah dengan memberikan semua hutan rusak untuk dijadikan perkebunan aren.

Terdapat +/- 4 juta Ha areal hutan rusak di Indonesia, jika tiap Ha kebun aren membutuhkan 6 orang tenaga kerja, maka dibutuhkan 24 jt tenaga kerja baru untuk itu.

Maka dalam 5 sampai 10 tahun mendatang akan terdapat tambahan penduduk sebanyak 24 juta orang yang berhasil mewujudkan mimpi Indonesia, menjadi masyarakat adil dan makmur seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

Itu baru dari sektor perkebunan aren saja, belum lagi dari pabrik gula kristal dan pabrik bioethanol dari aren, tentu dibutuhkan puluhan pabrik dengan puluhan ribu tenaga kerja.

Notes : Gbr perkebunan aren, image search Google.co.id, isroi.files.wordpress.com/../kompas_tkks_14.jpg

Enau Potensi Ekonomi Tersembunyi

Oleh : Mahiruddin Siregar

Pohon enau atau aren adalah tanaman serba guna yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Tanaman jenis palma ini dapat tumbuh dengan baik diseluruh wilayah Indonesia, meskipun tanpa dibudi dayakan.

Disebut tanaman serba guna, karena hampir semua unsur pohon ini dapat berguna bagi kehidupan manusia.

Pohonnya berguna sebagai tiang atau papan atau kusen untuk bangunan rumah, didalam pohonnya ada terdapat sagu yang merupakan bahan makanan berkalori tinggi, ijuknya berguna untuk atap rumah dan dapat dipintal menjadi tali atau jadi sapu rumah, rangka daunnya untuk sapu lidi, daun muda untuk anyaman dan hiasan atau janur, buah kolang kaling diolah jadi makanan.

Yang paling potensial nilai ekonomisnya adalah air nira dimana selain dapat digunakan sebagai minuman pemuas dahaga atau minuman tuak yang memabukkan bagi yang suka, juga dapat diolah menjadi gula merah.

Jika diproses lebih lanjut tentu bukan hanya gula merah tetapi gula putih pun dapat dibuat dari air nira tersebut, sehingga kebutuhan gula nasional tidak hanya berasal dari bahan baku tebu saja lagi, tetapi bisa juga berasal dari aren yang konon kandungan rendemennya lebih tinggi pula daripada tebu.

Selain itu ternyata dari nira aren dapat juga diproses untuk menghasilkan ethanol sebagai bahan bakar nabati . Jika harga pokok nya dapat ditekan hingga menyamai bahan bakar minyak (fosil) maka hal itu sangat menjanjikan untuk mengembalikan negeri ini sebagai penghasil energi dunia kembali.

Kini saatnya kita mewujudkan potensi yang tersembunyi dari pohon enau itu. Pohon enau tumbuh dihutan dan tidak menggangu tanaman lain sehingga lingkungan dapat tetap lestari, malah pohon ini dapat melindungi kandungan air tanah.

Alangkah baiknya kalau pemerintah dapat membantu penduduk yang tinggal didaerah habitat pohon enau untuk memulai menanam pohon ini dengan pembudi dayaan yang baik, sehiggga hasilnya dapat meningkatkan ekonomi pedesaan. Dalam taraf kecil-kecilan, setiap keluarga menanam 10 pohon saja, dan hasil yang diolah sampai berupa gula merah saja, saya yakin itu sudah sangat besar pengaruhnya untuk peningkatan ekonomi rakyat.

Maka jadilah puluhan ribu keluarga desa petani aren, 5 sampai 10 tahun lagi, mewujudkan mimpi nya menjadi keluarga adil makmur seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa.

Notes : Gbr pohon aren, image search Yahoo.com, www.flickr.com/photos/26366492@N04/2634924007/

Minggu, 12 Juli 2009

Nansondang Milong-ilong

Oleh : Mahiruddin Siregar

Konon menurut satu legenda di Tapanuli, dahulu kala terdapat satu kerajaan yang sangat makmur diperintah oleh raja yang sangat adil dan bijaksana.

Sang raja mempunyai seorang putri nan cantik jelita, anggun dan berperilaku mulia, santun, ramah dan menyayangi semua orang dari bangsawan sampai jelata, dari yang kaya raya sampai yang melarat.

Sang putri bernama Nansondang Milong-ilong.

Seperti lumrah kita tahu, pada zaman dulu, seorang putri sebelum menginjak usia 20 tahun sudah harus dinikahkan, apalagi sang raja sudah mulai berusia lanjut, manapula sang putri adalah semata wayang tidak punya saudara laki maupun perempuan.

Kebetulan pinangan dari para putra mahkota kerajaan-kerajaan sekitar telah banyak yang datang, tetapi masih saja ditolak oleh sang putri.

Semakin hari, hati sang raja semakin sedih memikirkannya, hingga ia minta tolong kepada sang permaisuri agar berkenan menanyakan kepada sang putri kenapa semua pinangan ditolak ?

Sang permaisuri pun menemui anak semata wayangnya, manyampaikan hal kegundahan hati sang raja.

Sang putri mendengarkan dengan seksama semua penuturan sang ibunda permaisuri, sementara hatinyapun merasa kasihan juga kepada sang ayahanda raja, sehingga meski dengan hati berat iapun akhirnya berkenan untuk menuruti kehendak ayahnya itu.

Tetapi berhubung karena pada saat itu ia telah lupa siapa-siapa yang telah pernah melamarnya, sehingga ia sulit untuk menentukan pilihan, maka ia minta agar sang raja berkenan kembali mengundang semua putra mahkota dan bangsawan kaya raya yang pernah meminangnya.

Agar tidak memakan waktu banyak biarlah semuanya datang sekaligus dan sang putri akan menentukan pilihannya.

Mendengar berita dari permaisuri, hati sang raja berbinar-binar, maka segala sesuatupun dipersiapkan, segera dikirim utusan kepada semua putra mahkota dan bangsawan sekitar kerajaan untuk ikut semacam kompetisi memperebutkan sang putri.

Pendek cerita hari yang ditentukanpun tiba, para tamu kerajaan telah berdatangan dengan segala pakaian kebesaran masing-masing, para putra mahkota dan bangsawan yang ikut mengadu nasibpun sudah memamerkan segala kekayaan dan kejayaannya, dan mereka berusaha sedapat mungkin untuk mencuri perhatian sang putri.

Semuanya menuju tempat masing-masing yang telah ditentukan mengelilingi alun-alun, dimana semuanya dengan hati berdebar manantikan kedatangan sang putri yang kan segera menentukan pilihan.

Setelah sang putri datang dan beberapa acara seremonial telah dilakukan, maka tibalah saatnya kepada acara puncak yaitu pemilihan sang pendamping putri.

Sebelum menentukan pilihannya sang putri terlebih dahulu meminta maaf kepada sang raja, permaisuri, para bangsawan dan rakyat kerajaan dan juga para putra mahkota dan bangsawan beserta rombongan masing-masing, kalau nantinya ternyata pilihannya tidak sesuai dengan keinginan.

Secara perlahan kemudian sang putri pun mulai menari (manortor dalam bahasa Batak), mungkin cara itu bisa membantunya untuk menentukan pilihan lebih mudah, tetapi tidak, semakin lama ia menari, belum juga ada yang dipilih, semuanya menurutnya patut dipilih, karena ia memiliki sifat keadilan yang sangat sulit membedakan, ia bingung, tanpa disadari tangannya menunjuk kepada salah satu putra mahkota, sontak rombongan putra mahkota tersebut bersorak sorai kegirangan, tetapi kemudian tangan lain putri menunjuk putra mahkota yang lain, kemudian tumbuh tangan yang baru dan menunjuk bangsawan lain, tumbuh lagi tangan yang lain menunjuk pula pura mahkota lainnya, dan akhirnya tangan sang putri menjadi banyak, sebanyak para putra mahkota dan bangsawan yang ikut kompetisi, ternyata semuanya dipilih oleh sang putri tanpa pandang bulu.

Dan kini tubuh sang putri telah berubah, tangan-tangannya berganti menjadi pelepah, bajunya berganti menjadi ijuk, badannya menjadi pohon, dari tangannya keluar daun hijau, dari celah pelepah tumbuh tandan nira dan kolang-kaling.

Terakhir ia menangis sambil berkata, mulai sekarang aku akan membagi cinta dan kasih sayangku kepada semua orang, bukan hanya kepada para pelamarku, tetapi semua manusia.

Semua yang ada dalam diriku ini dapat dipergunakan oleh manusia, ijukku berguna untuk atap rumah, tali atau sapu, pelepahku dapat digunakan untuk kayu bakar atau kandang ternak, rangka daunku dapat digunakan sebagai sapu lidi atau bahan kerajinan, batangku untuk papan, tiang dll, saguku dapat diolah menjadi makanan, air niraku dapat diolah menjadi gula, buah kolang-kalingku jadi makanan.

Pokoknya semua yang ada dalam diriku untuk semua manusia.

Demikianlah sejarah kejadian pohon enau, aren (bargot atau agaton bahasa Batak) menurut legenda yang dipercaya oleh para tetua dulu di Tapanuli.

Notes : 1. Gbr manortor, image search Yahoo.com, www.flickr.com/photos/basibanget/3417809248.
2. Gbr pohon aren, image search Yahoo.com, www.diankusumanto.com/